Sabtu, 02 Januari 2010

Telematika Dalam Pndidikan

TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN INFORMASI PENDIDIKAN

Tema
Peluang Pengembangan Telematika untuk Pendidikan


KELOMPOK VI
Miskam
Puji Ningsih
Maryono
Supriyadi

Program pasca sarjana manajemen pendidikan
Universitas Mulawarman
Samarinda
























BAB I
Pendahuluan


A. Latar Belakang
Kehidupan manusia yang dinamis ditandai adanya perubahan – perubahan menuju ke arah kemajuan.Kemampuan berpikir dan berinteraksi antar sesama dalam proses yang panjang, akan menghasilkan peradaban. Ilmuan telah membuat pembabakan atau periodisasi peradaban manusia, salahsatunya adalah Alvin Toffler. Menurut Toffler dalam Sucipto Ardi (2008), menyayakan bahwa peradaban manusia terdiri dari tiga zaman. Pertama adalah zaman pertanian, kedua zaman industri, dan yang ketiga adalah zaman informasi.
Saat ini adalah zaman informasi, yang menegaskan bahwa jarak geografis tidak lagi menjadi faktor penghambat dalam hubungan antara manusia atau antar lembaga usaha. Berbagai informasi dapat diakses dengan mudah sekaligus cepat. Setiap perkembangan dapat diikuti dimanapun berada. Istilah "jarak sudah mati" atau "distance is dead" makin lama makin nyata kebenarannya. Zaman informasi menyebabkan jagad ini menjadi suatu "dusun semesta" atau "global village". Zaman informasi yang sudah berkembang sedemikian rupa seperti sekarang ini, hanya mungkin dengan adanya dukungan teknologi. Teknologi inilah yang menyampaikan beragam dan banyak informasi. Teknologi telematika selama beberapa dasawarsa ini telah berkembang sehingga mampu menyampaikan sejumlah besarinformasi.
Sementara itu, di Indonesia, perkembangan telematika masih tertinggal apabila dibandingkan dengan negara lain. Cina misalnya, kini sudah dapat mendahului republik ini dalam hal aplikasi komputer dan internet, begitupula Singapura, Malaysia, dan India yang jauh meninggalkan Indonesia. Tampaknya masalah political will pemerintah yang belum serius, serta belum beresnya aturan fundamental adalah menjadi alasan yang mendasar sebagai penyebab kekurangan tersebut. Realitas objektif yang terjadi di Indonesia sekarang, masih banyak wilayah yang belum tersentuh teknologi telematika, semisal Indonesia Timur yang masih terbatas pasokan listrik. Amat mungkin, beberapa bagian dari wilayah tersebut belum mengenal telematika. Demikian banyak daerah-daerah yang belum terjangkau oleh kehadiran telematika. Selanjutnya hal ini menjadi penting untuk dipkirkan.

B. Rumusan Masalah
Berdasar latar belakang diatas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah Pengertian Telematika ?
2. Bagaimana bentuk telematika?
3. Bagaimana Perkembangan Telematika di Indonesia?
4. Bagaimana peranan Telematika dalam dunia pendidikan ?
















BAB II
Pemecahan Masalah

A. Pengertian Telematika
Menurut Kerangka Kebijakan Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika di Indonesia, disebutkan bahwa teknologi telematika merupakan singkatan dari teknologi komunikasi, media, dan informatika. Senada dengan pendapat pemerintah, telematika diartikan sebagai singkatan dari tele = telekomunikasi, ma = multimedia, dan tika = informatika.
Mengacu kepada penggunaan dikalangan masyarakat telematika Indonesia (MASTEL), istilah telematika berarti perpaduan atau pembauran (konvergensi) antara teknologi informasi (teknologi komputer), teknologi telekomunikasi, termasuk siaran radio maupun televisi dan multimedia. Dalam perkembangannya, teknologi telematika ini telah menggunakan kecepatan dan jangkauan transmisi energi elektromagnetik, sehingga sejumlah besar informasi dapat ditransmisikan dengan jangkauan, menurut keperluan, sampai seluruh dunia, bahkan ke seluruh angkasa, serta terlaksana dalam sekejap. Kecepatan transmisi elektromagnetik adalah (hampir) 300.000 km/detik, sehingga langsung dikirim begitu sampai, memungkinkan orang berdialog langsung, atau komunikasi interaktif. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka dapat disarikan pemahaman tentang telematika sebagai berikut.
1. Telematika adalah sarana komunikasi jarak jauh melalui media elektromagnetik.
2. Kemampuannya adalah mentransmisikan sejumlah besar informasi dalam sekejap, dengan jangkauan seluruh dunia, dan dalam berbagai cara, yaitu dengan perantaan suara (telepon, musik), huruf, gambar dan data atau kombinasi-kombinasinya. Teknologi digital memungkinkan hal tersebut terjadi.
3. Jasa telematika ada yang diselenggarakan untuk umum (online, internet), dan ada pula untuk keperluan kelompok tertentu atau dinas khusus (intranet). Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa telematika merupakan teknologi komunikasi jarak jauh, yang menyampaikan informasi satu arah, maupun timbal balik, dengan sistem digital.

B.Beberapa Bentuk Telematika
Beberapa bentuk telematika yang akan disajikan merupakan aplikasi yang sudah berkembang diberbagai sektor, maka tidak menutup kemungkinan terjadi tumpang tindih. Semua kegiatan dengan istilah work and play dapat menggunakan telematika sebagai penunjang kinerja usaha semua usaha dalam semua sektor, sosial, ekonomi dan budaya.

1.E-goverment
E-goverment dihadirkan dengan maksud untuk administrasi pemerintahan secara elektronik. Di Indonesia ini, sudah ada suatu badan yang mengurusi tentang telematika, yaitu Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI). TKTI mempunyai tugas mengkoordinasikan perencanaan dan mempelopori program aksi dan inisiatif untuk menigkatkan perkembangan dan pendayagunaan teknologi telematika di Indonesia, serta memfasilitasi dan memantau pelaksanaannya. E-goverment dimaksudkan untuk peningkatan interaksi, tidak hanya antara pemerintah dan masyarakat, tetapi juga antar sesama unsur pemerintah dalam lingkup nasional, bahkan intrernasional. Pemerintahan tingkat provinsi sampai kabupaten kota, telah memiliki situs online. Isi informasi dalam e-goverment, antara lain adalah profil wilayah atau instansi, data statistik, surat keputusan, dan bentuk interaktif lainnya.



2.E-commerce
Prinsip e-commerce tetap pada transaksi jual beli. Semua proses transaksi perdagangan dilakukan secara elektronik. Mulai dari memasang iklan pada berbagai situs atau web, membuat pesanan atau kontrak, mentransfer uang, mengirim dokumen, samapi membuat claim. Bahkan dapat meliputi perdagangan internasional, menyangkut regulasi, pengiriman perangkat lunak (soft ware), erbankan, perpajakan, dan banyak lagi. Ecommerce juga memiliki istilah lain, yakni e-bussines.

3).E-learning
Era globalisasi telah menghasilkan pergeseran dalam dunia pendidikan, dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka. Di Indonesia sudah berkembang pendidikan terbuka dengan modus belajar jarah jauh (distance lesrning) dengan media internet berbasis web atau situs. Kenyataan tersebut dapat dimungkinkan dengan adanya teknologi telematika, yang dapat menghubungkan guru dengan muridnya, dan mahasiswa dengan dosennya. Melihat hasil perolehan belajar berupa nilai secara online, mengecek jadwal kuliah, dan mengirim naskah tugas, dapat dilakukan.


C. Perkembangan Telematika di Indonesia
1. Kemajuan Teknologi
Kemajuan Teknologi informasi dan komunikasi (ICT/Telematika) yang pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas, membuka peluang bagi pengaksesan, pengelolaan dan pemberdayagunaan informasi dalam volume besar secara cepat dan akurat. Akses informasi bagi masyarakat dipandang sangat penting untuk meningkatkan nilai tambah bagi kegiatan ekonomi dan kehidupan sosial.
Sebagai contoh pada April 2004, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, telah mencanangkan Yogyakarta menjadi cyber province pertama diIndonesia. Sejak itu, gelombang kemajuan TI tidak pernah berhenti dan mau menunggu, bahkan setiap saat para produsen teknologi dunia seakan melakukan perlombaan di kota ini.
Sayangnya, penyebaran pertumbuhan TI di Yogyakarta tidak merata. Konsentrasi pertumbuhan bisnis dan pusat keramaian didominasi oleh daerah di kabupaten Sleman dan Kodya Yogyakarta. Sedangkan 3 kabupaten lainnya, yaitu Kab. Bantul, Kab. Kulonprogo dan Kab. Gunungkidul relatif tertinggal. Demikian halnya dengan Indonesia secara keseluruhan, kehadiran telematika masih belum merata. Pengembangan komunikasi dan informasi di setiap Negara dewasa ini sudah dirancang dan diputuskan dalam KTT Masyarakat Informasi atau World Summit on The Information Society (WSIS) di Geneva-Swiss pada bulan Desember 2003. Dalam frame work tersebut pengembangan informasi dan komunikasi diarahkan untuk mencapai suatu peradaban yang disebut masyarakat informasi yang berbasis ilmu pengetahuan.
2. Pemerataan Akses Informasi
Masyarakat informasi adalah dimana semua negara berusaha agar seluruh
pedesaan, lembaga pendidikan, lembaga kesehatan, lembaga masyarakat, lembaga pemerintah dan lain-lain terhubung dalam satu jaringan, sehingga interaksi dalam berbagai aspek di seluruh dunia dapat dilakukan secara mudah dan cepat melalui Telematika. Masyarakat yang berbasis informasi diarahkan untuk menjadi landasan menuju masyarakat berbasis ilmu pengetahuan (knowledge society) serta ekonomi berbasis ilmu pengetahuan. Dalam upaya untuk memperkecil kesenjangan digital (Digital Devide) di Indonesia, untuk melaksanakan program yang mendukung pengembangan Balai Informasi Masyarakat. Program pengembangan ini merupakan upaya untuk menyediakan akses informasi dan komunikasi, termasuk internet di daerah-daerah yang belum memiliki akses Telematika, seperti masyarakat yang tinggal di perdesaan. Tuntutannya bukan saja agar masyarakat mendapatkan akses terhadap informasi, malainkan juga tatanan kehidupan masyarakat itu, baik sosial, budaya dan ekonomi juga memerlukan dukungan agar menjadi lebih baik, lebih transparan dan membuka peluang untuk setiap anggota masyarakat dalam memanfaatkan Balai Informasi Masyarakat. Selanjutnya juga dapat bermanfaat untuk membantu mengatasi masalah dalam kehidupan masyarakat dengan tidak mengabaikan bahwa faktor manusia, perubahan budaya, sikap dan perilaku, yang melandasi kearifan budaya lokal merupakan sesuatu yang penting dan strategis.

D. Peranan Telematika Dalam Dunia Pendidikan
1. Berperan sebagai sarana pemberdaya
Melihat kemampuannya, berarti telematika mempunyai peran strategis untuk mempermudah, mendukung, sekaligus menjembatani ruang dan waktu manusia dalam berkegiatan; baik belajar, bekerja, maupun bermain. Jadi, tidak heran kalau dalam dunia kerja makin menjamur saja remote worker-remote worker ( pekerja yang mengelola pekerjaannya secara mobile ) dan biasanya dia bekerja tidak hanya di satu perusahaan) baru. Selain itu, fungsi telematika dalam skup (ruang lingkup) interaksi sosial adalah mampu meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kesadaran untuk memperluas wawasan. Oleh karena itu, telematika disebut sebagai (pra) sarana pemberdaya (enabling tool). Dipandang dari segi ekonomi, telematika sering disebut dengan "mesin" pertumbuhan.
2. Peranan E Learning
Era globalisasi telah menghasilkan pergeseran dalam dunia pendidikan, dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka. Di Indonesia sudah berkembang pendidikan terbuka dengan modus belajar jarah jauh (distance lesrning) dengan media internet berbasis web atau situs. Kenyataan tersebut dapat dimungkinkan dengan adanya teknologi telematika, yang dapat menghubungkan guru dengan muridnya, dan mahasiswa dengan dosennya.

3. Menciptakan SDM Technopreneurship
Efek yang jelas terlihat dari adanya telematika adalah adanya perubahan struktural dalam masyarakat, yaitu dari budaya lisan ke budaya tulisan, kini menuju budaya informasi. Namun sayang negara kita masih mengidap penyakit yang bernama “opportunity” (kesempatan memanfaatkan teknologi digital) dan “ digital divide “ (kesenjangan karena perbedaan kesempataan memanfaatkan teknologi digital), sehingga keenakan menggunakan telematika tidak dapat dirasakan oleh semua kalangan di bumi Indonesia ini.
Padahal, dengan adanya telematika di era globalisasi ekonomi dan era informasi mendorong industri menggunakan sumber daya manusia lulusan sekolah /perguruan tinggi yang kompeten dan memiliki jiwa kewirausahaan untuk menjalankan bisnis teknologi. Akan tetapi tidak setiap lulusan perguruan tinggi memiliki jiwa kewirausahaan seperti yang diinginkan oleh lapangan kerja. Kenyataan menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil lulusan perguruan tinggi yang memiliki jiwa kewirausahaan. Di sisi lain bisnis teknologi dunia saat ini didominasi oleh sektor teknologi informasi, bioteknologi dan material baru serta berbagai pengembangan usaha yang berbasiskan inovasi teknologi. Bisnis teknologi dikembangkan dengan adanya sinergi antara teknopreneur sebagai pengagas bisnis, Perguruan Tinggi dan lembaga penelitian sebagai pusat inovasi teknologi baru, serta perusahaan modal ventura yang memiliki kompetensi dalam pendanaan untuk menggapai masa depan yang lebih baik. Menatap masa depan yang lebik baik berarti mempersiapkan generasi muda yang memiliki kecintaan terhadap pembelajaran dan merupakan terapi kesehatan jiwa bagi anak bangsa, sehingga diharapkan munculnya generasi technopreneurship yang dapat memberikan solusi atas permasalahan jumlah pengangguran intelektual yang ada saat ini. Selain itu juga bisa menjadi arena untuk meningkatkan kualitas SDM dalam penguasaan IPTEK, sehingga kita bisa mempersiapkan tenaga handal ditengah kompetisi global. mulailah dari diri sendiri untuk berbuat sesuatu guna menciptakan pendidikan kita bisa lebih baik dan berkualitas, karena ini akan menyangkut masa depan anak-anak bangsa Indonesia.
Peranan web kampus atau sekolagh termasuk cukup sentral dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, web bernuansa pendidikan non-institusi, perpustakaan online, dan interaksi dalam group, juga sangatlah mendukung. Selain murid atau mahasiswa, portal e-learning dapat diakses oleh siapapun yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis kelamin, faktor usia, maupun segala pengalaman. pendidikan sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar